Kamis, 4 Oktober 2018 09:20 WIBTribun Video
Seorang wanita marah-marah pada polisi karena menolak dikenai tilang.
Video itu diunggah ke Facebook oleh akun Dit Lantas Polda Bengkulu, Rabu (3/10/2018).
Wanita dalam video tersebut mengaku memiliki jabatan, tetapi melanggar aturan karena alasan 'tak tahu'.
"Ibu punya jabatan juga?" tanya petugas.
"Iya," jawab wanita itu sambil mengangguk.
"Ya kenapa masih melanggar? tanya polisi lagi.
"Saya kan tidak tahu, cukup nasihati," kata wanita itu sambil membentak.
Dirinya minta dinasihati saja jika salah, tidak perlu ditilang.
Pada pertengahan video, wanita itu sedikit bergurau karena saling merekam dengan polisi.
"Kita saling foto ini ya, biar tahu," katanya sembari mengarahkan kamera depan telepon genggamnya ke polisi.
"Iya, enggak masalah, Bu," ujar polisi.
Wanita berseragam PNS lalu menunjukkan pin dengan nama Heridenti yang ia kenakan.
Dirinya juga meminta polisi untuk memperlihatkan namanya secara jelas.
Ia kemudian minta, sebagai sesama aparatur negara, polisi harusnya melayani masyarakat.
"Harusnya kita nasihati kalau kita punya kesalahan. Kalau masalah surat-menyurat saya lengkap kok. Saya perempuan," ujar Heridenti.
Dirinya justru menyalahkan polisi karena membuatnya terlambat ke kantor.
"Saya mau ngejar kantor. Bapak sudah menghalang saya sebagai aparat juga untuk apel pagi," katanya.
Menurutnya, penilangan boleh dilakukan jika pelanggar sudah lebih dari satu kali dinasihati dan tetap berbuat kesalahan.
"Enggak harus ditindak dulu. Kita bertindak sama orang itu punya kesalahan satu, dua, tiga, sudah dinasihati kalau enggak mau, baru kita tindak," ujar wanita itu.
Hingga akhir video, Heridenti tetap menolak untuk menandatangani surat tilang.
Polisi pun menuliskan 'tidak mau tanda tangan' pada surat tilang untuk Heridenti.
Sumber
Video itu diunggah ke Facebook oleh akun Dit Lantas Polda Bengkulu, Rabu (3/10/2018).
Wanita dalam video tersebut mengaku memiliki jabatan, tetapi melanggar aturan karena alasan 'tak tahu'.
"Ibu punya jabatan juga?" tanya petugas.
"Iya," jawab wanita itu sambil mengangguk.
"Ya kenapa masih melanggar? tanya polisi lagi.
"Saya kan tidak tahu, cukup nasihati," kata wanita itu sambil membentak.
Dirinya minta dinasihati saja jika salah, tidak perlu ditilang.
Pada pertengahan video, wanita itu sedikit bergurau karena saling merekam dengan polisi.
"Kita saling foto ini ya, biar tahu," katanya sembari mengarahkan kamera depan telepon genggamnya ke polisi.
"Iya, enggak masalah, Bu," ujar polisi.
Dirinya juga meminta polisi untuk memperlihatkan namanya secara jelas.
Ia kemudian minta, sebagai sesama aparatur negara, polisi harusnya melayani masyarakat.
"Harusnya kita nasihati kalau kita punya kesalahan. Kalau masalah surat-menyurat saya lengkap kok. Saya perempuan," ujar Heridenti.
Dirinya justru menyalahkan polisi karena membuatnya terlambat ke kantor.
"Saya mau ngejar kantor. Bapak sudah menghalang saya sebagai aparat juga untuk apel pagi," katanya.
Menurutnya, penilangan boleh dilakukan jika pelanggar sudah lebih dari satu kali dinasihati dan tetap berbuat kesalahan.
"Enggak harus ditindak dulu. Kita bertindak sama orang itu punya kesalahan satu, dua, tiga, sudah dinasihati kalau enggak mau, baru kita tindak," ujar wanita itu.
Hingga akhir video, Heridenti tetap menolak untuk menandatangani surat tilang.
Polisi pun menuliskan 'tidak mau tanda tangan' pada surat tilang untuk Heridenti.
Sumber
