Sering Digunakan Sebagai Wadah Makanan di Indonesia, Styrofoam Justru Jadi Bahan Membangun Rumah Tahan Gempa di Jepang

Rabu, 10 Oktober 2018 | 18:24 WIB
 
Rumah Styrofoam

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Styrofoam merupakan suatu zat bernama polystyrene (PS) yang dalam proses pembuatannya melibatkan pencampuran gelembung udara (busa) sehingga dapat mengembang dam membuatnya terasa ringan seperti busa.

Di Indonesia, Styrofoam sering digunakan sebagai wadah untuk makanan.

Namun hal ini tidak berlaku di Jepang.


Mereka justru menjadikan styrofoam jadi bahan baku untuk rumah mereka.

Hal ini seperti yang dilansir dari Tribun Travel pada Selasa (23/1/2018) lalu.

Di mana para penduduk Jepang menjadikan styrofoam sebagai bahan untuk bangunan.


Jangan salah, ternyata rumah berbahan styrofoam ini memiliki kelebihan dibanding rumah lainnya.

Selain murah dan tidak membutuhkan proses pembangunan yang lama, rumah styrofoam juga dipercaya tahan terhadap guncangan gempa dan memiliki sifat isolasi termal yang sangat tinggi.

Menurut oddycentral.com, sebuah produsen rumah Japan Dome House, mengaku bahwa mereka telah menjual rumah styrofoam selama 15 tahun terakhir ini di Jepang.


Rumah styrofoam ini semakin populer saat gempa 7,0 SR mengguncang wilayah prefektur Kumamoto, Jepang dan menewaskan 49 orang.

Sementara tiga ribu orang lainnya terluka.

Gempa ini juga mengakibatkan lebih dari 444 ribu orang dievakuasi dari rumah mereka.


Ketika semua bangunan hancur dan mengalami kerusakan parah, hanya ada satu tempat yang tidak mengalami kerusakan akibat gempa.


Tempat itu terletak di Desa Zone, sebuah kompleks perumahan yang terdiri dari 480 rumah berbentuk kubah.

Rumah-rumah di sana ternyata dibangun oleh Japan Dome House.

Sejak saat itulah peminat rumah berbahan styrofoam semakin bertambah.

Mengingat Jepang sendiri merupakan negara yang memang sering diguncang gempa.

Lalu, bagaimana soal detail rumah styrofoam ini?


Melansir dari laman iDea Online (9/10/2018), rumah styrofoam ini memiliki berat keseluruhan sekitar 80 kg.

Dalam proses pembangunannya, Japan Dome House menggunakan styrofoam generasi terbaru yang jauh lebih kuat dibanding styrofoam pada wadah makanan.

Ilustrasi bagian dalam rumah styrofoam

Tak hanya tahan terhadap guncangan gempa, bahan styrofoam ini juga tidak mudah membusuk dan berkarat.


Sehingga menjadikan rumah lebih tahan lama.

Sementara untuk proses pembuatannya juga tergolong cepat.

Setiap satu unit rumahnya hanya membutuhkan waktu pengerjaan selama satu minggu (dilakukan tiga orang).

Proses pembuatan rumah styrofoam

Rumah styrofoam ini dijual dengan harga 7 juta yen atau setara dengan Rp 791 juta untuk rumah dengan luas 36 meter persegi dan ketinggian langit-langit tiga meter.



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==