Ubur-ubur Terlihat di Pantai Ancol, Berikut Penjelasan LIPI tentang Sengatan Hewan Jeli Kenyal Ini

Selasa, 23 Oktober 2018 13:03

Ilustrasi ubur-ubur

Beberapa hari yang lalu, pengunjung di Ancol, Jakarta Utara dikejutkan oleh kemunculan ubur-ubur di pantai.

Ubur-ubur yang muncul di permukaan pantai itu terlihat dalam berbagai warna, mengutip laman Kompas.com.

Ada yang berwarna putih tulang atau cokelat, ukurannya pun beragam.


(Dok. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk)
Sengatan ubur-ubur di Pantai Ancol memang tidak terlalu berbahaya, hanya bisa memberi efek gatal jika bersentuhan dengan hewan ini.

Namun, gatal-gatal tersebut akan segera sembuh setelah dibasuh air.

Pihak manajemen Ancol Taman Impian mengatakan ini adalah bukanlah kali pertama munculnya ubur-ubur di kawasan pantai Ancol.

Biasanya, ubur-ubur muncul saat musim panas dan kering.

Kemunculan ubur-ubur juga disebabkan oleh kondisi kesuburan air yang menurun, menurut Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara, Rita Nirmala.

Sementara, Peneliti Plankton Laut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, ada dua jenis ubur-ubur yang bermunculan di pantai Ancol.

Yakni, phyllorhyza sp (spotted jelly) dan catostylus sp (jelly blubber).

Bicara tentang ubur-ubur tentu tak terlepas dari efek sengatannya.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengunggah foto keterangan mengenai sengatan ubur-ubur lewat akun Instagram resminya, @lipiindonesia.


Dalam caption yang disertakan pada unggahan tersebut, ubur-ubur memiliki sel tertentu yang berfungsi sebagai penyengat.

Namanya cnidocists.

Bentuk cnidocists mirip seperti anak panah yang berukuran sangat kecil.

Oleh karenanya, cnidocists dapat menyuntikkan zat beracun sebagai alat untuk berburu mangsa dan pertahanan terhadap hewan lain.

Cnidocists sebenarnya ada pada seluruh bagian tubuh ubur-ubur.

Namun, konsentrasi terbesarnya ada di area tentakel.

Lalu, apa dampak sengatan ubur-ubur terhadap manusia?

Tidak semua ubur-ubur memiliki efek sengatan yang berbahaya, karena itu semua tergantung pada spesiesnya.

Ada yang sangat beracun hingga mematikan, ada pula yang sengatannya tergolong lemah.

Untuk menghindari sengatan ubur-ubur, usahakan untuk tidak berenang di area tempat ubur-ubur banyak terlihat.

Pada kasus langka, jika seseorang memiliki alergi berat atau hipersensivitas terhadap racun dari ubur-ubur, sengatannya berpotensi menyebabkan kram, sesak nafas, atau kehilangan kesadaran.

Jika ubur-ubur di area aman pantai atau di laut, cukup melihatnya saja dan jangan menyentuh tentakel ubur-ubur yang terdampar di pantai.

Sebab, sel penyengat masih aktif meskipun ubur-ubur sudah mati.

Apa saja jenis ubur-ubur yang tergolong berbahaya dan mematikan?

Dikutip dari laman planetdeadly.com, ada lima jenis ubur-ubur yang paling berbahaya di dunia.

Yakni, ubur-ubur Sea Nettle (Chrysaora), ubur-ubur Lion's Mane (Cyanea capillata), Portuguese Man o’ War (Physalia physalis), ubur-ubur Irukandji (Carukia barnesi), dan ubur-ubur kotak (Chironex fleckeri).



Sumber

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==