Sedot Lemak Seperti yang Dilakukan Ratna Sarumpaet Makin Diminati Millenial Demi Selfi Sempurna

Rabu, 3 Oktober 2018 | 17:36 WIB
 
Ilustrasi sedot lemak wajah (merciabeautycentre.blogspot)

Tren sedot lemak seperti yang dilakukan Ratna Sarumpaet, kini semakin banyak diminati terutama di kalangan millenial.

Sedot lemak merupakan cara isntan untuk mengubah pipi gembul alias tembem menjadi tirus.

Kalau pipi tirus, selfie pun bakalan jadi makin sempurna.

Sedot lemak atau liposuction merupakan metode menyuntikkan cairan ke area pipi untuk menghancurkan lemak, lalu menghisap lemak keluar.

Melansir dari alodokter, cara ini dinilai efektif dan proses penyembuhannya relatif cepat.

Sedot lemak sangat cocok untuk kalian yang memiliki kulit elastis.

Karena jika tidak, kamu harus melakukan perawatan tambahan seperti face-lift pasca sedot lemak untuk mengencangkan kulit yang kendur setelah lemak disedot.

Meski instant, sedot lemak tentunya tak lepas dari efek samping.

Efek samping yang dihasilkan dari sedot lemak diantaranya bekas lukas, bengkak, rasa tidak nyaman, dan rasa perih.

Efek tersebut akan menghilang setelah seminggu.

Gak hanya itu, setelah menjalani sedot lemak pipi, maka wajah akan mengalami pembengkakan.

Bengkak pasca sedot lemak biasanya akan bertahan hingga satu minggu.

Maka dari itu, pasien disarankan untuk beristirahat di rumah selama seminggu setelah sedot lemak.

Selain itu, pasien akan disarankan untuk memakai garmen khusus sampai bengkak benar-benar berkurang.

Setelah sedot lemak, hasil pipi tirus pun gak langsung bisa dilihat.

Setelah empat bulan pasca operasi, pipi tirus permanen yang kamu idam idamkan baru terlihat.

Sedot lemak untuk pipi yang tirus ini juga makin diminati kaum millenial yang sangat suka foto narsis.

Sebuah survei menemukan sekitar 40 persen klinik bedah plastik di AS penuh dengan orang-orang yang ingin mendapatkan facelift demi foto selfie yang sempurna.

Para ahli bedah plastik mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan yang cukup tajam pada pasien muda dalam beberapa tahun belakangan ini.

Rata-rata mereka berusia di bawah 30 tahun, bahkan banyak juga pasien yang berusia 18 tahun. (*)



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==