Senin, 15 Oktober 2018 08:42
Gunung Everest - wittyfeed.com
orang pendaki asal Korea Selatan dan 4 orang pemandu mereka meninggal dunia setelah petir menyambar tenda mereka di puncak Gurja, Himalaya, Nepal pada hari Sabtu yang lalu.
Helikopter penyelamat mulai mengevakuasi para korban pada hari minggu karena pada hari sebelumnya proses evakuasi dihentikan oleh angin kencang.
Dilansir dari bbc.com, tubuh delapan pendaki yakni empat warga Korea Selatan dan empat pemandu Nepal ditemukan di dekat puing-puing kamp mereka oleh tim penyelamat.
Lalu, Seorang pendaki Korea Selatan pada awalnya dilaporkan hilang, tetapi otoritas setempat menegaskan dia berada di kamp ketika badai mematikan melanda Jumat dan juga tewas.
Petir (Instagram/Santiago Borja)
Media lokal melaporkan bahwa satu pendaki yang meninggal adalah King Chang-ho, pendaki Korea Selatan pertama yang mencapai 14 puncak gunung tertinggi di dunia tanpa menggunakan oksigen tambahan.
Pejabat distrik Myagdi, Liladhar Adhikari mengatakan bahwa kamp yang didirikan oleh para pendaki tersebut hancur total setelah diserang badai dan petir.
"Kami berasumsi bahwa ketinggian tempat kamp yang didirikan lebih tinggi dari biasanya, kami akan mengetahui apa sebenarnya yang terjadi setelah penyelidikan secara menyeluruh" tutur Liladhar.
Penyelenggara ekspedisi yang membawa para pendaki Korea Selatan mengirimkan alarm kepada tim penyelamat setelah kehilangan kontak dengan grup selama hampir 24 jam.
(Scroll.in)
Dari kontak terakhir, diketahui pendakian yang dipimpin oleh Kim sedang menunggu cuaca yang baik untuk melanjutkan pendakian ke puncak, lalu terjadi badai pada hari jumat.
Kamp di puncak Gurja berada di ketinggian 7193 mdpl kira-kira satu hari perjalanan dari desa terdekat.
Puncak Gurja adalah puncak tertinggi ke tujuh di dunia berada di wilayah Annapurna Nepal yang jarang didaki karena bersebelahan dengan Dhaulagiri, daerah yang rawan longsor.
Menurut database Himalaya, tidak ada yang mencapai puncak Gurja sejak tahun 1996.
Hanya 30 orang yang berhasil mencapai puncak Gurja, hal ini berbeda drastis dengan puncak Everest yang lebih dari 8000 orang pendaki yang mencapai puncak itu.
Sumber
orang pendaki asal Korea Selatan dan 4 orang pemandu mereka meninggal dunia setelah petir menyambar tenda mereka di puncak Gurja, Himalaya, Nepal pada hari Sabtu yang lalu.
Helikopter penyelamat mulai mengevakuasi para korban pada hari minggu karena pada hari sebelumnya proses evakuasi dihentikan oleh angin kencang.
Dilansir dari bbc.com, tubuh delapan pendaki yakni empat warga Korea Selatan dan empat pemandu Nepal ditemukan di dekat puing-puing kamp mereka oleh tim penyelamat.
Lalu, Seorang pendaki Korea Selatan pada awalnya dilaporkan hilang, tetapi otoritas setempat menegaskan dia berada di kamp ketika badai mematikan melanda Jumat dan juga tewas.
Media lokal melaporkan bahwa satu pendaki yang meninggal adalah King Chang-ho, pendaki Korea Selatan pertama yang mencapai 14 puncak gunung tertinggi di dunia tanpa menggunakan oksigen tambahan.
Pejabat distrik Myagdi, Liladhar Adhikari mengatakan bahwa kamp yang didirikan oleh para pendaki tersebut hancur total setelah diserang badai dan petir.
"Kami berasumsi bahwa ketinggian tempat kamp yang didirikan lebih tinggi dari biasanya, kami akan mengetahui apa sebenarnya yang terjadi setelah penyelidikan secara menyeluruh" tutur Liladhar.
Penyelenggara ekspedisi yang membawa para pendaki Korea Selatan mengirimkan alarm kepada tim penyelamat setelah kehilangan kontak dengan grup selama hampir 24 jam.
Dari kontak terakhir, diketahui pendakian yang dipimpin oleh Kim sedang menunggu cuaca yang baik untuk melanjutkan pendakian ke puncak, lalu terjadi badai pada hari jumat.
Kamp di puncak Gurja berada di ketinggian 7193 mdpl kira-kira satu hari perjalanan dari desa terdekat.
Puncak Gurja adalah puncak tertinggi ke tujuh di dunia berada di wilayah Annapurna Nepal yang jarang didaki karena bersebelahan dengan Dhaulagiri, daerah yang rawan longsor.
Menurut database Himalaya, tidak ada yang mencapai puncak Gurja sejak tahun 1996.
Hanya 30 orang yang berhasil mencapai puncak Gurja, hal ini berbeda drastis dengan puncak Everest yang lebih dari 8000 orang pendaki yang mencapai puncak itu.
Sumber
