5 Kisah Menyedihkan Pasha dan Adelia Selamat dari Gempa Tsunami Palu

Diterbitkan 16.15, 30/09/2018

5 Kisah Menyedihkan Pasha dan Adelia Selamat dari Gempa Tsunami Palu
Gempa bumi dahsyat meluluhlantakkan kota Palu dan sekitarnya pada Jumat (28/9) sore. Pasca getaran kencang, gelombang tsunami juga makin membuat kondisi sekitar kota Palu porak poranda. Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu turut merasakan pedih dan perih akibat bencana alam tersebut.

Seperti apa cerita perjuangan bertabur keharuan yang dialami Pasha Ungu dan Adelia Pasha istrinya ketika dihadapkan musibah yang tak disangka-sangka itu? Berikut cumicumi.com coba merangkum kisah dramatis Pasha dan istri di balik kejadian gempa bumi dan Tsunami Palu.

1. Gagal Menggelar Hajatan Kota Palu


Rayakan Hari Jadi Kota Palu, sebagai jajaran pejabat daerah Pasha Ungu dan Adelia sudah sibuk persiapkan Festival Pesona Palu Nomoni yang ke-3. Pasha sempat unggah panggung megah di pinggir pantai, siapa sangka hajatan besar Kota Palu itu gagal diselenggarakan karena disapu habis gempa dan tsunami. Gempa tsunami tak hanya rusak panggung acara saja, banyak tamu dan pengisi acara yang jadi korban luka dan tewas bahkan menghilang dan belum ditemukan. Beruntung, Pasha yang sempat bolak-balik lokasi acara berhasil selamat dari maut.

2. Selamatkan Diri ke Tempat Tinggi


Sempat bolak-balik ke lokasi acara Festival Pesona Palu Nomoni yang ke-3 di sekitar kawasan pantai pada pagi dan sore hari. Ketika gempa beberapa kali terjadi, Pasha dan istri langsung menjauh dari area pantai. Menurut cerita kakak kandungnya, Pasha sempat naik ke jembatan tinggi hingga mendatangi area dataran tinggi untuk selamatkan diri dari ganasnya tsunami.

3. Rumah Dinas Retak


Rumah dinas Wakil Wali Kota yang biasanya ditempati Pasha dan Adelia juga mengalami kerusakan akibat serangan gempa bumi dan tsunami. Tembok rumah dinas Pasha dikabarkan retak-retak dan mengalami sejumlah kerusakan akibat getaran kencang dan terjangan air laut.

4. Tidur di Tenda Pengungsian


Selamat dari bencana gempa dan tsunami, Pasha dan Adelia harus keluar dari rumah dinasnya yang rusak. Usai tsunami sejumlah gempa susulan masih sering terjadi, Adelia memilih tidur di halaman rumah. Karena Pasha sibuk keliling Palu menolong dan berikan bantuan pada korban Gempa, maka potret Pasha dan Adelia tidur di pengungsian beredar. Beristirahat di tenda darurat, Pasha dan Adelia rela berdesak-desakan dengan alas seadanya. Seolah merasakan luka dan duka yang sama dengan warga lainnya, keduanya tampak tak malu bermalam di tenda pengungsi.

5. Kirim Pesan Mengharukan


Pasca gempa, komunikasi dan listrik seluruh kota Palu sempat terputus. Maka Pasha tak bisa langsung memberikan kabar kepada keluarga, kerabat bahkan sahabatnya. Namun setelah menunggu beberapa hari, Pasha akhirnya kirimkan pesan bahwa dirinya selamat dari bencana. Namun batin Pasha tersiksa karena banyak korban berjatuhan dan situasi kota Palu masih darurat pasca bencana. O ana/berbagai sumber



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==