Diterbitkan 14.36, 19/08/2018
Longsor di kaki Gunung Rinjani akibat gempa Minggu (19/8/2018).
Bukit di kaki Gunung Rinjani dikabarkan longsor pada Minggu (19/8/2018).
Longsor itu terjasdi usai Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa.
Seperti laporan Kompas TV yang dikutip Tribunstyle.com, Minggu siang, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi membenarkan terjadinya longsor di kaki Gunung Rinjani.
Ia menjelaskan gempa, Minggu siang, diiringi longsor di sejumlah tempat.
Di media sosial beredar video detik-detik longsor yang terjadi di kaki Gunung Rinjani.
Asap membumbung tinggi ke arah langit. Suara gemuruh terdengar cukup kencang dalam video.
Warga yang berada di kaki Gunung Rinjani juga terlihat panik. Banyak warga bergamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Ada warga yang menyelamatkan diri menggunakan sepeda motor. Ada pula yang berusaha tenang dan berwaspada di luar bangunan.
Video itu beredar luas di media sosial setelah diunggah akun Lambe_turah di Instagram pada Minggu siang.
"Longsor di kaki Gunung Rinjani akibat gempa. Semoga saudara saudara kami di sana selalu dalam lindungan Nya." tulis keterangan video tersebut.
Gempa kembali menguncang Lombok terjadi pada Minggu siang. Tak kurang dari lima menit, Lombok diguncang dua gempa berkekuatan cukup kuat.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Gempa pertama bermagnitudo 5,4 terjadi sekitar pukul 11.06 WIB.
Gempa pertama berpusat di 8.29 LS dan 116.62 BT, sekitar 25 km di arah timur laut dari Lombok Timur. Gempa kedua, bermagnitudo 6,5 terjadi sekitar pukul 11.10 WIB.
Lokasi pusat gempa berada di posisi 8,24 LS dan116,66 BT sekitar 32 km ke arah timur laut Lombok Timur. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer
BMKG memastikan gempa yang terjadi pada Minggu siang tak berpotensi gempa.
Seperti dilansir dari Kompas.com, gempa dirasakan di Mataram II SIG-BMKG (IV MMI), Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Bima, Besakih dan Sumbawa Besar II SIG-BMKG(III MMI).
Gempa juga terasa hingga Denpasar dan Jimbaran, Bali, serta Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
Sumber
Bukit di kaki Gunung Rinjani dikabarkan longsor pada Minggu (19/8/2018).
Longsor itu terjasdi usai Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa.
Seperti laporan Kompas TV yang dikutip Tribunstyle.com, Minggu siang, Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi membenarkan terjadinya longsor di kaki Gunung Rinjani.
Ia menjelaskan gempa, Minggu siang, diiringi longsor di sejumlah tempat.
Di media sosial beredar video detik-detik longsor yang terjadi di kaki Gunung Rinjani.
Asap membumbung tinggi ke arah langit. Suara gemuruh terdengar cukup kencang dalam video.
Warga yang berada di kaki Gunung Rinjani juga terlihat panik. Banyak warga bergamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Ada warga yang menyelamatkan diri menggunakan sepeda motor. Ada pula yang berusaha tenang dan berwaspada di luar bangunan.
Video itu beredar luas di media sosial setelah diunggah akun Lambe_turah di Instagram pada Minggu siang.
"Longsor di kaki Gunung Rinjani akibat gempa. Semoga saudara saudara kami di sana selalu dalam lindungan Nya." tulis keterangan video tersebut.
Gempa kembali menguncang Lombok terjadi pada Minggu siang. Tak kurang dari lima menit, Lombok diguncang dua gempa berkekuatan cukup kuat.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Gempa pertama bermagnitudo 5,4 terjadi sekitar pukul 11.06 WIB.
Gempa pertama berpusat di 8.29 LS dan 116.62 BT, sekitar 25 km di arah timur laut dari Lombok Timur. Gempa kedua, bermagnitudo 6,5 terjadi sekitar pukul 11.10 WIB.
Lokasi pusat gempa berada di posisi 8,24 LS dan116,66 BT sekitar 32 km ke arah timur laut Lombok Timur. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer
BMKG memastikan gempa yang terjadi pada Minggu siang tak berpotensi gempa.
Seperti dilansir dari Kompas.com, gempa dirasakan di Mataram II SIG-BMKG (IV MMI), Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, Bima, Besakih dan Sumbawa Besar II SIG-BMKG(III MMI).
Gempa juga terasa hingga Denpasar dan Jimbaran, Bali, serta Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
Sumber
