Cewek Bertemu Satpam Galak di Kampus, Kaget Tahu Kehidupan Aslinya di Rumah, Kisahnya Viral

Kamis, 9 Agustus 2018 08:11
   
SJ Duque dan Kuya Percival - Facebook/SJ Duque

Perempuan ini bagikan kisahnya saat bertemu satpam galak di sekolah, akhirnya jadi viral.

Satpam sekolah atau kampus biasanya lekat dengan citra tegas dan disiplin.

Selain menjaga keamanan, mereka kerap membantu menertibkan para siswa dalam berbagai hal, mulai dari jam masuk hingga seragam sekolah.

Hal tersebut juga dilakukan oleh satpam di University of the East, Caloocan, Filipina ini.


Belakangan, satpam ini jadi viral setelah kisahnya dibagikan oleh perempuan bernama SJ Duque.

SJ membagikan ceritanya melalui Facebook pada Kamis (2/8/2018).

Kejadian berawal saat SJ bertemu satpam di kampusnya pukul 7 malam.

SJ Duque (Facebook/SJ Duque)

Pria bernama Kuya Percival ini dikenal sebagai satpam yang tegas bahkan terkenal jahat.

Kuya Percy kerap menghukum para siswa yang tak menaati peraturan, termasuk SJ yang sering tak tertib memakai seragam.

Pada saat itu, SJ bertemu Kuya Percy yang sudah selesai bekerja dan akan pulang.

"Pada jam ini, kebanyakan keluarga sedang makan malam. Beberapa, di lain sisi, sedang tiduran di sofa nonton berita.

Tapi, untuk Kuya Percy, 56 tahun, dia tak punya dapur atau ruang keluarga untuk pulang, tak ada tawa atau cerita untuk dibagikan," tulis SJ di awal unggahannya, melansir When In Manila.

Saat itu, Kuya Percy hendak pulang ke apartemen kecilnya dengan sekantung makanan dan senyum lebar.

"Ini jauh dari bagaimana dia dianggap sebagai satpam yang jahat ini University of the East – Caloocan," jelasnya.

SJ sempat meminta izin untuk berbicara dengan sang satpam.

"Aku masih harus mencuci seragamku," jelasnya.

Dalam unggahannya, SJ menjelaskan bahwa Kuya Percy hanya pulang sekali seminggu.

Meski hanya bekerja setengah hari, dirinya tak punya istri untuk merawatnya saat pulang ke rumah.

Tak ada anak-anak yang menyambut kepulangannya atau yang bisa dimintai untuk memijat kakinya.

Kuya Percy biasa pulang ke rumahnya pada Sabtu sore.

Dari obrolannya dengan sang satpam, SJ tahu bahwa putra tertua Kuya Percy sudah pindah.

Kuya Percy (Facebook/SJ Duque)

"Anak keduanya adalah pelaut dan anak termuda adalah siswa kelas 12."

Ketika ia pulang, Kuya Percy hanya bisa bertemu dengan istri dan anaknya yang kecil lainnya.

Tapi, untuk bisa sampai ke rumah, pria tersebut butuh perjuangan ekstra.

Dalam seminggu, dirinya menghabiskan 132 dari 168 jam untuk bekerja.

Sehingga, ia hanya punya waktu 30 jam untuk dihabiskan bersama keluarga

"Untuk Kuya Percy, sehari sudah cukup untuk mereka.

Untuk memasak, membersihkjan rumah, mendekatkan diri, ke gereja- inilah hadiah untuk Kuya Percy setelah seminggu bekerja."

Meski singkat, dirinya merasa waktu tersebut membayar semua kerinduannya.

Terkadang, satpam ini melihat gambaran anak-anaknya pada mahasiswa Univeristy of East yang terkadang tak tertib, tapi sebenarnya ia sayangi.

Ada perhatian di setiap teguran yang ia ucapkan; "Mana seragamu?", "Pakai kartu identitasmu", "Rapikan ikat rambutmu".

Jika dipikirkan, SJ menyadari bahwa satpam kampusnya menghabiskan lebih banyak waktu mengurusi orang asing daripada keluarganya sendiri.

"Ini sudah pukul 7 malam, Kuya Percy tak punya keluarga untuk pulang.

Meskipun begitu, dia tersenyum- bercanda kalau dia masih punya cucian menunggu- seakan 132 jam kesedihan dan kelelahan tak berarti.

Dia akan bertemu keluarganya hari Sabtu.

Dan untuk Kuya Percy, itu sudah cukup."

Unggahan SJ ini jadi viral hingga dibagikan lebih dari 5 ribu kali.

Banyak netizen merasa salut dan menuliskan rasa simpatinya.

Marplak Cebua Amors: "Aku bangga padamu!!"

Dereck Rodillas Parayno: "Aku salut padamu. Pengorbanan."

Orlando Garcia: "Teruskan kerja kerasmu. Nikmati hidup yang bahagia dan sehat."



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==