Rabu 02 Mei 2018 - 09:37
Advertisement
Warga Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati miliki tradisi seru, sambut bulan suci Ramadan. Warga menggelar pesta rakyat, hingga berebutan hasil bumi dalam ancak, yang sebelumnya diarak, berkeliling desa, Senin (30/4/2018).
Tradisi yang lumrah disebut Kadeso ini berlangsung sangat meriah. Warga terlihat bersukacita, saling menunjukkan keakraban. Terlebih ketika hasil bumi berupa buah dan sayur, menjadi rebutan.
Senyum dan tawa lebar terus mengiringi puncak pesta rakyat di Kedawung Wetan ini, meskipun beberapa warga sempat duduk terjatuh akibat terdorong, saat berebut buah dan sayur.
Sejumlah warga mengaku rela berebutan, karena menganggap akan mendapat berkah. Bahkan, dengan alasan cukup sederhana, beberapa lainnya berceletuk, sengaja ikut meriahkan Kadeso, hanya agar dapat buah dan sayur mayur secara gratis.
“Nyari sayur pak, untuk dimasak,” tutur Tina, salah satu warga.
Kadeso tersebut dibilang acara yang sudah turun temurun sejak zaman nenek moyang. Tadisi inipun tetap dilestarikan oleh warga Desa Kedawung, dilaksanakan tiap setaun sekali menjelang bulan Ramadhan.
Pesta rakyat ini, salah satu wujud selamatan Desa agar warga diberikan keberkahan, selalu guyub dan rukun,.
Dalam rangkaiannya, sebanyak 12 ancak, berisi buah dan sayuran, diarak warga, berkeliling di jalanan desa. Ancak terbuat dari bambu itu dihias dan dibentuk semenarik mungkin itupun kemudian dikumpulkan di satu titik tanah lapang desa, untuk dilakukan doa bersama.
Belasan ancak tersebut dibuat dengan gotongroyong di 25 RT di Desa Kedawung Wetan. Diketahui Desa tersebut ada 3 Dusun, yaitu Dusun Kajar Kuning, Dusun Krawan dan Dusun Buntalan.
Sumber
Advertisement
Warga Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati miliki tradisi seru, sambut bulan suci Ramadan. Warga menggelar pesta rakyat, hingga berebutan hasil bumi dalam ancak, yang sebelumnya diarak, berkeliling desa, Senin (30/4/2018).
Tradisi yang lumrah disebut Kadeso ini berlangsung sangat meriah. Warga terlihat bersukacita, saling menunjukkan keakraban. Terlebih ketika hasil bumi berupa buah dan sayur, menjadi rebutan.
Senyum dan tawa lebar terus mengiringi puncak pesta rakyat di Kedawung Wetan ini, meskipun beberapa warga sempat duduk terjatuh akibat terdorong, saat berebut buah dan sayur.
Sejumlah warga mengaku rela berebutan, karena menganggap akan mendapat berkah. Bahkan, dengan alasan cukup sederhana, beberapa lainnya berceletuk, sengaja ikut meriahkan Kadeso, hanya agar dapat buah dan sayur mayur secara gratis.
“Nyari sayur pak, untuk dimasak,” tutur Tina, salah satu warga.
Kadeso tersebut dibilang acara yang sudah turun temurun sejak zaman nenek moyang. Tadisi inipun tetap dilestarikan oleh warga Desa Kedawung, dilaksanakan tiap setaun sekali menjelang bulan Ramadhan.
Pesta rakyat ini, salah satu wujud selamatan Desa agar warga diberikan keberkahan, selalu guyub dan rukun,.
Dalam rangkaiannya, sebanyak 12 ancak, berisi buah dan sayuran, diarak warga, berkeliling di jalanan desa. Ancak terbuat dari bambu itu dihias dan dibentuk semenarik mungkin itupun kemudian dikumpulkan di satu titik tanah lapang desa, untuk dilakukan doa bersama.
Belasan ancak tersebut dibuat dengan gotongroyong di 25 RT di Desa Kedawung Wetan. Diketahui Desa tersebut ada 3 Dusun, yaitu Dusun Kajar Kuning, Dusun Krawan dan Dusun Buntalan.
Sumber
