Rizal Tak Menyangka Dirinya dan 21 Marbot Pergi Umrah ke Mekkah Dibiayai Jenderal Bintang 2 Polisi

Rabu, 23 Mei 2018 11:54 WIB

Rizal selaku Marbot di Masjid Al Makmur, Tebet ,Jakarta Selatan 

Pergi ke tanah suci Mekkah bagi Rizal (40), seorang marbut di Masjid Al Makmur Tebet yang sudah bekerja selama 10 tahun ini, hanya sebuah angan-angannya saja.

Namun, ketika datang seseorang mendadak menawarinya pergi umrah, ia pun tanpa pikir panjang langsung menerima tawaran tersebut.

"Jadi belum lama ini saya sedang bersih-bersih di masjid tapi mendadak ada seseorang menghampiri untuk nawarin saya pergi umrah ke tanah suci. Seketika langsung saya bilang saja mau," ungkapnya kepada TribunJakarta.com, Rabu (23/5/2018).

Awalnya, Rizal tak menganggap serius penawaran itu. Ternyata, keesokan harinya ia dikabarkan melalui telepon agar segera mengurus berkas-berkas untuk pergi.

"Langsung keesokannya saya dikabarkan untuk siapkan KTP dan foto kemudian mengurus paspor. Pengurusan enggak sampe sebulan kemudian langsung berangkat. Alhamdulilah," tuturnya.


Ia bak mendapat durian runtuh kala mempersiapkan keberangkatannya menuju tanah suci.

"Saya mempersiapkan diri sembari enggak percaya. Total ada 22 marbut seperti saya yang ikut ke tanah suci. Sebelum berangkat kami bertemu dengan salah seorang irjen polisi yang membiayai keberangkatan kami. Kami pun sempat mengucapkan syukur dan berterimakasih ke beliau," ujarnya.

Rizal dan teman-teman marbotnya yang berasal dari Jabodetabek itu pergi umrah selama 10 hari lamanya.

"10 hari kita di sana. Ketika sampai disana kami menuju Madinah. Awalnya biasa saja di sana namun ketika ke Mekkah saya terus mengeluarkan air mata terharu menginjakkan kaki di sini. Saya dapat uang saku dua juta," ucapnya berkaca-kaca.

Banyak Tawaran

Sebenarnya penawaran untuk berangkat haji kepada kalangan marbot sudah banyak, tapi kadang jarang terealisasi.

"Sebenarnya banyak yang nawarin umrah ke marbut. Tapi kadang enggak jadi berangkat. Makanya saya kaget ketika saya dapat tawaran itu keesokannya langsung urus berkas," terangnya.

Ia bersyukur jika dirinya tidak mengurusi masjid ini mungkin kesempatan ke tanah suci sirna.

"Awalnya saya jaga musala di Depok, kemudian ada orang yang nawarin pindah ke masjid al Makmur ini di Tebet. Saya pindah selama 10 tahun kerja di sini dan alhamdulilah saya dapat tawaran dari seseorang itu. Ternyata orang itu ajudannya jenderal," ungkapnya.

Ia pun berpesan kepada siapapun khususnya para marbot agar bekerja ikhlas dan sabar.

"Ya kalau kerja kayak saya gini jangan banyak gerutu. Sabar dan Ikhlas aja. Insya allah dibales kebaikannya seperti ini. Berkah saya sebelum puasa awal Mei berangkat pas malam Nifsyu Sa ban, pulang ke tanah air langsung persiapan puasa," ujarnya seraya tersenyum.



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==