Kisah Bos Baik Hati, Bangun Masjid Agar Karyawan Tak Susah Salat

Kamis, 17/05/2018 07:34 WIB


Eny Kartikawati - wolipop
Kisah Bos Baik Hati, Bangun Masjid Agar Karyawan Tak Susah Salat Foto: Istimewa
Fujairah - Pria ini bukan muslim tapi dia memahami pentingnya salat. Dia pun membangun masjid besar untuk karyawannya agar mereka lebih mudah beribadah. Ini kisahnya.

Cheriyan itulah nama pria berhati mulia itu. Berasal dari India, dia mencoba peruntungannya dengan pindah ke Uni Emirat Arab pada 2003. Saat itu dia hanya memiliki beberapa ratus dirham sebagai bekal.

Berkat kerja kerasnya, setelah 15 tahun berlalu kini Cheriyan bisa memiliki banyak uang dan mengamalkannya untuk sesama. Dia pun menjadi headline pemberitaan saat menghadiahkan sebuah masjid besar untuk para pekerja di Ramadan ini.

Masjid berwarna putih yang dibangun dengan biaya 1,3 juta Dirham atau sekitar Rp 4,9 miliar itu berdiri megah di kompleks East Ville Real Estate, Al Hayl Industrial Area, Fujairah, Uni Emirat Arab. Masjid tersebut bisa menampung lebih dari 500 jamaah.

Ada alasan mulia di balik pendirian masjid tersebut oleh Cheriyan. Pria asal Kayamkulam, Kerala, India itu tergerak membangun masjid setelah melihat para pekerja di kompleks pemukiman itu harus naik taksi untuk pergi ke masjid terdekat.

"Mereka harus mengeluarkan setidaknya 20 Dirham untuk ke kota Fujairah atau ke area industrial lainnya untuk salat Jumat di masjid. Jadi aku berpikir, jika aku membangun masjid dekat dengan tempat tinggal mereka, akan menjadi lebih baik," ujarnya kepada Gulf News.

Masjid yang dibangun Cheriyan sejak setahun lalu itu siap dipakai untuk ibadah Ramadan 2018 ini. Menurutnya, dia juga dibantu oleh pemerintah kota setempat, Awqaf di Fujairah.

"Pemerintah Awqaf terkejut tapi juga senang saat mereka tahu, aku yang seorang Kristiani membangun sebuah masjid. Mereka pun menawarkan bantuan untuk listrik gratis, air dan fasilitas lainnya," kata pria 49 tahun itu. Namun dia menolak semua bantuan itu.

"Saat pembangunan masjid ini tersebar, banyak orang menawarkan bantuan uang tunai, material bangunan seperti pasir. Tapi aku menolaknya dengan baik karena memang aku ingin membangun masjid ini dengan uangku sendiri," ucap pria yang memiliki perusahaan bernilai 68 juta Dirham atau sekitar Rp 260 miliar itu lagi.

Kini masjid yang dibangunnya itu sudah berdiri megah dan bisa dipakai umat muslim di kawasan Fujairah untuk beribadah. Cheriyan yang sukses berbisnis tempat akomodasi untuk para pekerja itu pun merasa bahagia dapat membantu sesama.

"Aku tumbuh besar dengan melihat kita dapat hidup harmonis meskipun beragam. Kita bisa merayakan semua agama. Dan aku tidak mau menilai orang berdasarkan agama, suku, warna kulit ataupun kewarganegaraannya. Hidup di UAE ini adalah salah satu contoh masyarakat yang harmonis dan bertoleransi," tuturnya lagi. (dtg/dtg)



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==