Senin, 4 Juni 2018 17:55 WIBTribun Kaltim
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
Segala cara dilakukan guna segera mendapatkan korban diduga tenggelam di sungai Mahakam.
Selain melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan speed boat dan perahu oleh tim SAR gabungan, juga dilakukan dengan cara tradisional oleh keluarga korban.
Cara tradisional itu dilakukan oleh keluarga dan kerabat korban tepat di titik korban diduga tenggelam.
Setelah sebelumnya melarutkan tepung tawar di sungai, kali ini keluarga korban membawa tiga tampih yang masing-masing dipegang oleh tiga orang, di antaranya dua pria dan seorang wanita.
Baca: Hendak Mencuci Baju di Pinggir Sungai Malam Hari, Siti Hamidah tak Kembali ke Rumah Diduga Tenggelam
Lalu, ketiganya berputar-putar di titik korban diduga tenggelam, sambil memukul mukul tampih, dan memanggil manggil nama korban, hingga sekitar 20 menitan.
"Mida...Mida...Mida," ucap tiga orang yang memukul-mukul tampih itu, Senin (4/6/2018).
Diharapkan dengan cara tersebut korban dapat segera ditemukan.
Diberitakan sebelumnya, kejadian diduga tenggelamnya Siti Hamidah (29) itu terjadi pada Sabtu (2/6) malam, sekitar pukul 23.15 Wita, di perairan Mangkupalas, RT 12, Samarinda Seberang.
Baca: Tergiur Rampas Anting Buat Beli Baju Lebaran, Chandra Malah Culik Balita, Berakhir Dikeroyok Massa
Dari informasi yang dihimpun, korban diketahui ke pinggir sungai guna mencuci baju, saat itu korban membawa ember dan baskom, serta pakaian yang hendak dicuci.
Namun, korban tak kunjung kembali ke rumah. Setelah dicek di tempat korban mencuci, tidak ditemui korban, hanya terdapat perlengkapan mencuci, beserta pakaian, dan sandal korban.
Sedikitnya terdapat tiga speed dan beberapa perahu warga sekitar yang dikerahkan dalam pencarian.
Berdasarkan keterangan saksi, terakhir korban terlihat menggunakan kaos warna ping, celana levis pendek, dengan ciri-ciri korban berambut lurus panjang, kulit sawo matang, badan bertubuh sedang dan tinggi sekitar 155 Cm. (*)
Sumber
Segala cara dilakukan guna segera mendapatkan korban diduga tenggelam di sungai Mahakam.
Selain melakukan pencarian dengan penyisiran menggunakan speed boat dan perahu oleh tim SAR gabungan, juga dilakukan dengan cara tradisional oleh keluarga korban.
Cara tradisional itu dilakukan oleh keluarga dan kerabat korban tepat di titik korban diduga tenggelam.
Setelah sebelumnya melarutkan tepung tawar di sungai, kali ini keluarga korban membawa tiga tampih yang masing-masing dipegang oleh tiga orang, di antaranya dua pria dan seorang wanita.
Baca: Hendak Mencuci Baju di Pinggir Sungai Malam Hari, Siti Hamidah tak Kembali ke Rumah Diduga Tenggelam
Lalu, ketiganya berputar-putar di titik korban diduga tenggelam, sambil memukul mukul tampih, dan memanggil manggil nama korban, hingga sekitar 20 menitan.
"Mida...Mida...Mida," ucap tiga orang yang memukul-mukul tampih itu, Senin (4/6/2018).
Diharapkan dengan cara tersebut korban dapat segera ditemukan.
Diberitakan sebelumnya, kejadian diduga tenggelamnya Siti Hamidah (29) itu terjadi pada Sabtu (2/6) malam, sekitar pukul 23.15 Wita, di perairan Mangkupalas, RT 12, Samarinda Seberang.
Baca: Tergiur Rampas Anting Buat Beli Baju Lebaran, Chandra Malah Culik Balita, Berakhir Dikeroyok Massa
Dari informasi yang dihimpun, korban diketahui ke pinggir sungai guna mencuci baju, saat itu korban membawa ember dan baskom, serta pakaian yang hendak dicuci.
Namun, korban tak kunjung kembali ke rumah. Setelah dicek di tempat korban mencuci, tidak ditemui korban, hanya terdapat perlengkapan mencuci, beserta pakaian, dan sandal korban.
Sedikitnya terdapat tiga speed dan beberapa perahu warga sekitar yang dikerahkan dalam pencarian.
Berdasarkan keterangan saksi, terakhir korban terlihat menggunakan kaos warna ping, celana levis pendek, dengan ciri-ciri korban berambut lurus panjang, kulit sawo matang, badan bertubuh sedang dan tinggi sekitar 155 Cm. (*)
Sumber
