HP Hilang setelah Ojek Online Datang ke Rumah, Pria Ini Punya Cara Jenius Agar si Driver Mau Mengaku

Kamis, 7 Juni 2018 08:02 WIB

Twitter/GiaPratamaMD
Thread Gia Pratama
TRIBUNNEWS.COM - Pria ini bagikan pengalaman kirim barang pakai ojek online, akhirnya jadi viral.

Adanya layanan transportasi online memberi banyak kemudahan bagi pelanggan.

Tak hanya bisa mengantar penumpang ke tempat tujuan, ada banyak jasa lain yang perusahaan ini tawarkan.

Mulai dari membelikan makanan, berbelanja hingga mengantarkan barang.

Belakangan, pria bernama Gia Pratama membagikan kisahnya melalui akun Twitter pada Senin (4/5/2018).

Di awal unggahannya, Gia mengatakan bahwa dirinya mengirim obat nyeri untuk sang ibu.

Pria yang berprofesi sebagai dokter ini menggunakan jasa transportasi online untuk mengirim obat tersebut.

Gia mengirim obat nyeri dari rumah sakit ke rumah sang ibu pada sore hari.

Setelah mengirim, Gia pun melanjutkan pekerjaannya.


"Saya tidak telfon mama karena saya yakin dengan ojol pasti sampe seperti yg sudah-sudah," ungkapnya.

Pada pukul 5 sore, Gia mendapat telepon dari ayahnya dan diberi tahu bahwa obatnya sudah diterima.

Tapi, ada kabar sedih juga yang ia terima.

Ternyata, ponsel asisten rumah tangga (ART) orang tuanya hilang.

Ayah Gia memintanya untuk mengurus masalah tersebut.

"Dan sore hari itu yang datang ya hanya tukang ojek tersebut, kamu selesaiin deh a, itu hp baru, masa papa harus beliin lagi."

Saat mendengar kabar tersebut, Gia mengaku sangat marah sekali.

Jika benar bahwa driver ojol yang mengambil, Gia merasa dirinya seperti baru saja mengirim maling ke rumah.

Tapi, dirinya tak mau langsung main tuduh.

"Saya istighfar tiga kali, terus mikir, tujuan utama saya Hp balik, bukan muasin ego dan nafsu amarah," akunya.

Setelah menanyakan informasi lebih lengkap ke ayahnya, Gia pun menghubungi driver ojek.

Mulanya, Gia menanyakan apakah obat yang driver tersebut antarkan diterima langsung oleh sang ibu.

Sang driver pun mengaku bahwa ia memberikan obat tersebut ke pembantunya.

Pada saat itu Gia sebenarnya sudah tahu bahwa driver tersebut tak memberikan obatnya secara langsung.

Gia kemudian menanyakan cara pria tersebut masuk ke rumahnya.



Sang driver mengaku bahwa ia sudah mengetuk pintu lama, tapi tak dibukakan.

Setelah beberapa menit, driver melihat ada pembantu sedang menyapu di halaman sisi samping luar rumah.

"Saya datangi lalu saya berikan obatnya ke dia," jelasnya.

Dirinya juga mengaku pada Gia bahwa ia langsung pergi setelahnya.

Mengingat tak ada bukti, Gia hanya bisa menunggu pengakuan.

Gia coba menanyakan apakah saat driver mengetuk pintu utama, dirinya melihat ada ponsel di atas meja.

"Engga pak, ga ada hp sama sekali di atas meja, bener pak," jawabnya.

Gia menangkap kejanggalan pada jawaban sang driver.

"Jawaban yang salah, harusnya dia jawab saya ga buka pintunya, fix dia yang ambil."

Gia pun coba memberi tahu sang driver tentang kejadian yang terjadi di rumahnya.

Ia coba menjelaskan secara halus resiko yang akan diterima sang driver bila dirinya ketahuan mengambil.

Meski begitu, sang driver tetap mengaku tak mengambil.

Bahkan, dirinya sampai bersumpah dan menyinggung masalah puasa.

Menurut Gia, jawaban yang diberikan sang driver lagi-lagi salah.

Akhirnya, Gia pun coba mendesak sang driver dengan menggunakan CCTV sebagai bukti.



Setelah menelepon, Gia mengaku membutuhkan bukti tertulis.

Akhirnya, ia pun coba mengirim pesan pada sang driver.

Berikut ini adalah bukti percakapan Gia dan sang driver.


Percakapan Gia dengan driver ojol (Twitter/GiaPratamaMD)
Tak disangka, sang driver pun secara tidak langsung mengakui bahwa dirinya telah khilaf mengambil ponsel ART.

Ia juga akan datang ke rumah orang tua Gia untuk mengembalikan ponsel tersebut.

Gia pun kembali menghubungi sang driver untuk memintanya mengembalikan ponselnya.

Gia juga berjanji tak akan lapor ke kantor ojek atau ke polisi.

Usai maghrib, driver tersebut benar-benar datang.

Pria tersebut langsung bungkuk hampir sujud untuk meminta maaf padanya.



Gia coba mengingatkan sang driver untuk sering istighfar agar terhindar dari khilaf.

Ia juga mengatakan bahwa tak semua orang bisa sabar usai barangnya dicuri.

Di akhir unggahan Gia menuliskan harapan agar driver tersebut bisa bekerja lebih baik di masa depan.

Ia juga mengaku bahwa sebenarnya CCTV di rumah orang tuanya sedang offline dan tak ada bukti video apapun.

Akhirnya, ponsel yang semapat hilang tersebut bisa dikembalikan pada ART orang tuanya.



Pengalaman Gia ini jadi viral dan juga menuai banyak pujian dari netizen.

Banyak dari mereka yang salut dengan cara Gia menangani sebuah masalah.

Mereka menganggap cara Gia membuat pelaku untuk mengaku ini sangat cerdas hingga keren.





Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran bagi banyak orang.
Gia membuktikan bahwa menyelesaikan masalah tak harus selalu pakai otot.



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==