Sepelakan Sakit Kepala, Pria Ini Meninggal 2 Minggu Kemudian, Kisahnya Jadi Peringatan untuk Netizen

Kamis, 28 Juni 2018 11:56 WIB

Facebook
Patrick Mendosa Maniebo meninggal usai alami sakit kepala dan demam

TRIBUNNEWS.COM - Pemuda ini meninggal 2 minggu usai alami sakit kepala dan demam, kisahnya viral.

Sakit kepala dan demam adalah gangguan kesehatan yang biasa dialami setiap orang.

Obat sakit kepala dan demam juga mudah ditemui di apotik maupun toko-toko.

Tak heran, jika terkadang beberapa orang menyepelakan gangguan kesehatan ini.

Belakangan, sebuah kisah seorang pemuda tewas usai sakit kepala jadi viral.

Kisah tersebut dibagikan melalui akun Facebook Jovelyn Mendoza Maniebo pada 30 Maret 2018.

Jovelyn menceritakan kejadian tragis yang dialami adik laki-lakinya, Patrick Mendosa Maniebo.


Patrick Mendosa Maniebo (Facebook/Patrick Mendosa Maniebo)
Jovelyn dan Patrick sama-sama bekerja di perusahaan yang sama di Korea Selatan.

Perisiwa tersebut berawal saat Patrick mengalami sakit kepala pada 11 Maret 2018, melansir Definitely Filipino.

Menganggap kondisinya tak parah, 2 Jovelyn membawa Patrick ke sebuah klinik untuk diperiksa.

Patrick mendapat suntikan dan obat untuk penyembuhan.

Setelah kejadian tersebut, kondisi Patrick pulih.

Maniebo Kondisi Patrick semakin memburuk ( Facebook/Jovelyn Mendoza )
Tapi, 4 hari setelahnya, pemuda tersebut sakit lagi.

Patrick menolak untuk dibawa ke rumah sakit karena menganggap itu hanya sakit kepala biasa.

Keesokan harinya, Patrick tiba-tiba mengalami kejang pukul 12.45 siang dan dilarikan ke rumah sakit.

Patrick menerima beberapa suntikan dan obat, tapi kondisinya tak membaik.


Kondisi Patrick semakin memburuk (Facebook/Jovelyn Mendoza Maniebo )
Adik Jovelyn ini akhirnya dirawat di Intesive Care Unit (ICU) karena kondisinya kritis.

Tapi, hal mengejutkan tak sampai di situ saja.

Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa Patrick ternyata mengidap radang otak.

Kondisi ini disebabkan oleh viral yang memicu adanya inflamasi akut di otak.

Patrick diduga mengirup virus tersebut, yang kemudian masuk ke bagian otaknya.


Patrick mengalami radang otak ( Facebook/Jovelyn Mendoza Maniebo )
Sayangnya, suntikan yang diterima Patrick tidak membuat kejang-kejangnya berhenti.

Justru, obat tersebut membuat paru-paru dan ginjal Patrick terkena efek buruk.

Tubuhnya menjadi semakin lemah setiap harinya karena obat-obat tersebut tidak memberi efek apapun.



Patrick sempat kritis ( Facebook/Jovelyn Mendoza Maniebo )
Setelah melewati masa kritis, pada 24 Maret 2018, kondisi Patrick stabil meski dirinya masih belum sadar.

Tapi, 4 hari kemudian, hal yang lebih mengerikan justru terjadi.

Patrick mengalami gagal jantung dan meninggal.

Tim dokter sudah berusaha menyelamatkan Patrick selama 1 jam, tapi gagal.

Jovelyn sekeluarga kaget dan terpukul dengan apa yang dialami Patrick.


Patrick meninggal usai alami gagal jantung ( Facebook/Jovelyn Mendoza Maniebo )



Patrick dinyatakan meninggal (Facebook/Jovelyn Mendoza Maniebo )
Oleh karena itu, ia membagikan kisah sang adik ke media sosial.

Dia mencoba mengingatkan orang lain untuk selalu menjaga kesehatan.

Dirinya tak menyangka, adiknya meninggal hanya diawali dengan gejala ringan seperti sakit kepala.

Bahkan, tak ada tanda-tanda riwayat penyakit parah yang dialami Patrick.

Unggahan Jovelyn ini jadi viral hingga dibagikan hampir 14 ribu kali.


Banyak teman dan kerabat juga kaget dengan kepergian Patrick yang mendadak.

Mereka tak menyangka, Patrick meninggal secepat itu.

Iya Mae: "Aku masih bicara dengannya pada Minggu dan Senin lalu."

Rubielyn April Castillo Untalan: "Kami akan merindukanmu, sahabat terkasih."

Banyak dari mereka yang ikut menyampaikan belasungkawa atas kepergian Patrick.

Semoga kejadian yang dialami Patrick ini bisa jadi pelajaran dan pengingat untuk kita, ya.

Jangan sepelekan gangguan kesehatan meski kecil sekalipun. (TribunStyle.com, Anggra)



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==