Asal Usul Celup Tinta Ungu di Jari Setelah Menggunakan Hak Pilih, Berasal dari India?

Kamis, 28 Juni 2018 13:03

Tribunnews
Ilustrasi Pemilu.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak baru saja dilaksanakan Rabu (27/6/2018) yang telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Lebih lanjut, penetapan hari libur nasional itu juga sudah disetujui dan tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 15 Tahun 2018.

"Rabu, 27 Juni 2018 ditetapkan sbg Hari Libur Nasional... Ayoo ke TPS..!! | Keppres No.15 Tahun 2018 ttg Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018 sbg Hari Libur Nasional #KPUmelayani," tulis KPU melalui akun resminya, Senin (25/6/2018).

Nah, sudahkah kamu memberikan suara untuk pasangan calon pemimpin daerah di tempatmu?

Setelah memilih, biasanya kita diminta mencelupkan jari ke tinta berwarna ungu.

Ternyata, tinta ungu di jari kita ini bukan sekedar untuk pamer di media sosial atau mendapatkan diskon saja, guys.


inRead invented by Teads
Dirangkum TribunTravel.com dari berbagai sumber, mencelupkan jari ke tinta ungu punya beberapa maksud dan tujuan.

Kira-kira, kenapa tintanya harus berwarna ungu? Lalu, kenapa harus mencelupkan jari ke dalam tinta setelah mencoblos?

Simak ulasannya berikut ini :

1. Celup tinta berfungsi sebagai keamanan


(tribunnews)
Tinta ungu di jari kita menandakan kita sudah berpartisipasi memilih satu pemimpin.

Dengan begitu, tidak ada yang bisa double vote atau memanfaatkan undangan orang lain untuk kembali memilih.

Ingat, setiap satu identitas hanya boleh memberikan satu suara, ya.

2. Celup tinta sebagai tanda partisipasi dalam pemilihan umum berasal dari India

Metode mencelupkan tangan ke dalam tinta awalnya dipelopori oleh India.

Pada pemilu demokratis pertama, India pernah kecolongan dan mengalami masalah serius terkait pencurian identitas.

Barulah pada pemilu ketiga tahun 1962, memberi tanda dengan tinta di jari mula diterapkan.

Tinta yang digunakan juga bukan sembarang tinta, guys.

Perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd membuatkan tinta khusus Pemilu di India.

Perusahaan ini juga merupakan satu-satunya pemasok tinta untuk Pemilu.

Mereka bahkan mengimpor tinta itu ke banyak negara seperti Malaysia, Turki hingga Britania raya.

Cara ini ditiru sebagian wilayah Asia, termasuk Indonesia, Myanmar dan Malaysia.

3. Jari yang dicelupkan ke tinta


(Tribun Medan)
Setelah pemilu, biasanya banyak orang mengunggah foto jari kelingking bertinta ungu.

Haruskan jari kelingking yang dicelupkan ke dalam tinta?

Tidak ada aturan khusus yang mengharuskan jari kelingking yang boleh dicelupkan ke dalam tinta.

Jari yang lain boleh, asal tidak berlebihan.

Tinta yang digunakan juga khusus, harus terbuat dari 'silver nitrat' sehinggabisa bertahan minimal satu hari.

4. Tradisi pemilu di negara lain


(huffpost.com)
Meskipun beberapa negara maju sudah menerapkan e-vote, tapi pemilu konvensional juga masih banyak dilaksanakan.

Namun, beberapa negara sudah meninggalkan tradisi celup tinta usai mencoblos.

Mereka menggunakan pendataan yang lebih canggih dengan validasi KTP dan cek sidik jari.

Jadi, identitas yang sudah terkonfirmasi tidak bisa memilih lagi.

Di Amerika, orang yang sudah menggunakan hak pilihnya akan diberi stiker bertuliskan 'I Voted' yang artinya sudah memilih dan ditempel di dada sebagai bukti.

Beberapa negara maju di Eropa juga menggunakan cara yang sama dengan Amerika untuk menandai orang yang sudah memberikan suaranya dalam pemilu.


Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==