Dekan baru tak sesuai keinginan, mahasiswa di Makassar ancam bakar kampus

Kamis, 12 April 2018 07:32
Reporter : Salviah Ika Padmasari

Ahmad Gani Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Universitas Muslim Indonesia (UMI). ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika

Merdeka.com - Tidak puas dengan keputusan Rektor sebagai pengambil keputusan terakhir dalam pemilihan dekan, mahasiswa Fakultas Teknik dari jurusan teknik mesin Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar di jl Urip Sumoharjo mengamuk, Rabu, (11/4). Mereka memprotes karena bukan Faisal Habib, dosennya yang terpilih jadi dekan Fakultas Teknik.

Prof Dr Ahmad Gani, Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang ditemui malam ini di dalam kampus, Rabu, (11/4) menjelaskan, ada dua calon dekan yang dalam pemilihan mengantongi jumlah suara yang sama sehingga keputusan terakhir diserahkan ke pihak yayasan dalam hal ini Rektor UMI.

Pilihan dan penetapan jatuh ke Ir Muhtar Syarkawi dari jurusan teknik sipil. Ini yang diprotes mahasiswa jurusan teknik mesin karena mereka berharap yang ditetapkan itu adalah Ir Faisal Habib. Mahasiswa kemudian menuntut pemilihan ulang.

Kata Ahmad Gani, tidak ada itu namanya pemilihan ulang dan hak prerogatif rektor memilih dan menetapkan karena tidak mungkin ada dua dekan. Keputusan rektor tidak bisa diubah. Ini membuat mahasiswa teknik mesin dibantu beberapa mahasiswa dari jurusan teknik arsitek dan jurusan teknik elektro berunjuk rasa.

"Mahasiswa berunjuk rasa dan ancam bakar fakultas. Kita pun berusaha membubarkan aksi mahasiswa yang mulai membakar ban bekas itu sehingga terjadi aksi saling dorong. Saat itulah Wakil Rektor II terpeleset, dia terjatuh. Bahkan kepala personalia kami kena tendangan dari belakang oleh mahasiswa itu," kata Ahmad Gani.

Aksi mahasiswa yang berlanjut keributan itu terjadi pagi pukul 09.00 wita hingga usai waktu Ashar. Hingga akhirnya rektor UMI, Prof Dr Masrurah meminta pihak kepolisian memback up.

"Mereka protes penetapan dekan, itu aneh. Mahasiswa mau atur siapa yang pimpin mereka. Tidak ada regulasi seperti itu. Meski terjadi keributan, penetapan dekan itu tidak akan berubah. Saya saja sebagai wakil rektor tidak berani protes," tandas Prof Ahmad Gani. [rnd]



Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==