5 Fakta Mengejutkan di Balik Bonus Atlet Asian Games 2018

Diterbitkan 18.28, 02/09/2018

Presiden Jokowi serahkan bonus kepada atlet peraih medali Asian Games 2018 di Istana Negara, Minggu (2/9/2018). (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)
Liputan6.com, Jakarta - Tak perlu menunggu waktu lama bagi atlet Indonesia yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 untuk mendapatkan bonus yang dijanjikan pemerintah.

Bonus yang dijanjikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bagi atlet yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di ajang Asian Games 2018, kini telah didapatkan. Mereka bahkan tak perlu menunggu waktu lama agar bonus itu cair.

Bertempat di Istana Negara, sebanyak 199 atlet menerima bonus dari Jokowi. Mereka berhasil menyumbangkan 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu dari berbagai cabang olahraga dalam Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang.

"Karena itu saya sampaikan kemarin ke Menpora, bonus atlet peraih medali saya ingin berikan secepatnya sebelum acara penutupan dilakukan," kata Jokowi dalam sambutannya di Istana Negara, Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Pemberian bonus dari pemerintah yang terbilang sangat cepat itu bahkan mendapat pujian dari peraih medali emas pertama Indonesia dari cabang taekwondo, Defia Rosmaniar.

"Ini cepat banget, belum penutupan langsung dapat. Biasanya sebulan setelahnya baru dapat. Kepedulian pemerintah untuk atlet Indonesia," kata Defia.

Berikut sejumlah fakta mengejutkan terkait bonus yang diberikan Jokowi pada ratusan atlet peraih medali Asian Games 2018:

1. Nilai Bonus Fantastis

Atlet taekwondo putri Indonesia, Rosmaniar Defia berlari membawa bendera Merah Putih usai mengalahkan Marjan Salahshouri asal Iran pada partai final poomsae individu Asian Games 2018 di Jakarta, Minggu (19/8). (ANTARA FOTO/INASGOC/Darmawan/INP/18)
Jonatan Christie, Defia Rosmaniar, Eko Yuli, Anthony Sinisuka Ginting adalah sebagian atlet yang berhasil menyabet medali Asian Games 2018 di Jakarta. Atas prestasi cemerlangnya mereka diganjar bonus sebesar Rp1,5 miliar.

Ada pun untuk pasangan atau ganda, mendapatkan Rp1 miliar per orang dan Rp750 juta per orang untuk beregu.

Sementara, bagi peraih medali perak untuk tunggal putra dan putri mendapatkan Rp500 juta, ganda Rp400 juta, dan beregu Rp300 juta per orang. Sedangkan perebut medali perunggu, dihadiahi Rp250 juta, ganda Rp200 juta, dan beregu Rp150 juta per atlet.



2. Pelatih dan Asisten dapat Bonus

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, saat berlaga pada Asian Games di JIExpo, Jakarta, Selasa, (21/8/2018). Eko Yuli berhasil menyumbang medali emas angkat besi putra kelas 62kg. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Tidak hanya para atlet yang mendapatkan bonus dari pemerintah, para pelatih dan asisten pelatih juga turut mendapatkan bonus dari Jokowi.

"Untuk pelatih yang atletnya mendapat medali di Asian Games 2018, besaran bonus yang didapat berbeda-beda," ungkap Menpora Imam Nahrawi.

Misalnya untuk pelatih dari kategori perorangan atau ganda yang atletnya menyumbangkan emas di Asian Games 2018, mendapat Rp450 juta. Sedangkan pelatih yang atletnya meraih medali perak mendapat Rp150 juta, sementara mereka yang mendapat medali perunggu mendapat Rp75 juta.

Bonus untuk pelatih dari kategori beregu yang atletnya berhasil membawa pulang medali juga mendapat apresiasi. Jika anak didiknya menyabet emas mendapat Rp600 juta, perak Rp200 juta, dan perunggu mendapat Rp100 juta.

3. Kalah dapat Bonus

Timnas takraw Indonesia merayakan kemenangan atas Jepang saat bertanding di final Asian Games 2018 di Palembang, Sabtu (1/9). Indonesia menaklukkan Jepang dan berhak atas medali emas. (AP Photo/Vincent Thian)
Yang menarik, di tahun ini pemerintah juga memberikan bonus kepada para atlet yang gagal mendapatkan medali di Asian Games 2018. Hal ini menjadi bukti bahwa pemerintah sangat mengapresiasi setiap tetesan keringat serta kerja keras mereka yang berjuang hingga akhir pertandingan.

Namun demikian, besaran bonus yang diterima berbeda dengan mereka yang telah berhasil menyumbang medali.

"Besarnya Rp20 juta," kata Imam di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (2/9/2018).

4. Pajak Ditanggung Pemerintah

Pebulutangkis Indonesia, Jonatan Christie saat melawan wakil Chinese Taipei, Chou Tien Chen pada final bulutangkis perseorangan Asian Games 2018 di Istora Senayan, Selasa (28/8/). Jonatan menang 21-18, 20-22, 21-15. (Bola.com/Peksi Cahyo)
Satu lagi yang tak kalah mengejutkan dari pemberian bonus kepada para Kontingen Indonesia yang telah berjuang di Asian Games 2018. Semua bonus yang telah diterima tanpa dikenakan pajak sedikit pun. Sebab, pajak sudah dibayarkan pemerintah.

Peraih emas dari cabang angkat besi Eko Yuli Irawan bahkan sampai memperlihatkan buku tabungannya. Di baris pertama buku tersebut tertulis angka Rp1,5 miliar.

"Bersih ya, pajak sudah ditanggung pemerintah," kata peraih emas dari cabang angkat besi Eko Yuli Irawan di Istana Negara Jakarta, Minggu (2/9/2018), seperti dilansir Antara.



5. Anggaran Bonus Asian Games

Petugas medis menandu pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting yang cedera saat melawan Shi Yuqi asal China pada babak final beregu putra Asian Games 2018 di Jakarta, Rabu (22/8). (ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah/tom/18)
Untuk pemberian bonus kepada atlet Asian Games 2018, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 210 miliar. Jumlah ini tidak termasuk bonus untuk atlet yang akan ikut paragames setelah ini. Anggaran diambil langsung dari APBN.

"Ada juga yang bersumber dari BA-BUN (Belanja Anggaran Bendahara Umum Negara). Yang penting sekarang sudah cair semua," ucap Menpora Imam Nahrawi.

Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==