Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'

Intisari  Reporter intisari.grid.id Upload Date & Time
Diterbitkan 19/03/2018 21:15

Kisah Dyah, Wanita yang kuat setelah suaminya meninggal dunia. | Instagram

Intisari-Online.com - Akun Facebook Dyah Putri Utami sebelumnya banyak dikenal netizen karena kisahnya yang membuat netizen terharu.

Dyah Putri Utami, yang sekarang masih berusia 27 tahun, telah kehilangan suami yang disayanginya, Reksa Wibawa Fitra Fajri, yang meninggal pada usia 26 tahun.

Kisahnya menjadi viral setelah dibagikan oleh netizen sebanyak lebih dari 66 ribu kali, mendapat respon lebih dari 143 ribu like, dan lebih dari 50 ribu komentar.

Putri, panggilan akrabnya, mengungkapkan kesedihannya karena suaminya begitu cepat meninggalkan dirinya yang belum lama mereka merayakan pesta pernikahan.

Dikatakan bahwa Putri telah menikah sejak bulan September 2017. Lalu pada November 2017 suaminya mengalami sakit dan pada tanggal 5 Maret 2018 suaminya meninggal dunia.

Hal itu berawal dari sakitnya ketika suaminya mengalami nyeri pada tangan kanan.

Kemudian suaminya diperiksa di RS Kanker Dharmais, Jakarta, dan pada awalnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kanker.

Namun hanya ditemukan tumor jinak mediastinum.


Reksa dan Putri.

Akhirnya dokter menyarankan harus segera operasi agar tidak cepat menyebar.

Pada tanggal 25 Januari 2018, Reksa mulai operasi dan operasinya berjalan dengan lancar.

Namun tiba-tiba dokter berkata bahwa suaminya sudah terkena kanker stadium 4. Mendadak kabar tersebut membuat Putri shock.

"Terasa seperti petir yang mendadak menyambar hatiku ya Allah, aku hanya bisa menjerit nangis di depan dokter dan beberapa keluarga yang menunggu," kata Putri.

"Aku selalu berfikir positif sebelum hasil lab ke luar. Namun setelah hasil lab ke luar, jenis kankernya adalah Gemscell (keturunan) karena pola hidupnya sehat."

Dari hari kehari, suaminya tidak kunjung membaik dan fisiknya langsung menurun lemah.


Reksa saat dirawat di rumah sakit.

"Melihat kondisinya yang tidak kunjung reda, ada rasa sesak dan sakit. Apalagi dokter memutuskan untuk merawatnya di HCU dan harus segera melakukan sinar radiasi," kata Putri.

Tapi ketika mereka menunggu antrian ruangan HCU, suaminya mengeluh sesak nafas dan sakit di dada pukul 10:00 siang.

Akhirnya perawat pun memasangkan monitor dan suntikan obat pereda.

Putri dengan penuh kasih sayang menenangkan suaminya saat itu dengan berkata, "Tidur sayang, biar nggak kerasa sakit gih, buat istirahat."

Pada pukul 23:00, tiba-tiba perawat memanggil, mengatakan bahwa kondisi suaminya mulai menurun. Bahkan perawat mengatakan keluarga harus siap dengan hasil terburuk.

"Kakiku lemas, menangis, terpuruk di lantai, dan yang lainnya mencoba menuntun saya untuk pergi tapi saya tidak mau."


Lalu Putri pun mendekati suaminya.

"Dengan berat, sungguh berat aku bisikkan di telinganya…"

"Ayah, Mimi ikhlas kalo ayah mau pergi, ayah yang tenang ya disana, nanti tunggu Mimi ya, Mimi relakan ayah pergi dulu."

"Perlahan nadinya menurun dan menurun, aku kecup keningnya dan mengatakan 'Selamat tinggal, selamat berjumpa lagi di tempat yang lebih indah'."

"Lalu air mataku sedikit keluar dan nafasnya perlahan hilang dengan lembut dan tersenyum, nadi nol, dokter bilang 'dia sudah tidak ada Bu'."

Reksa, suami Putri, meninggal dunia akibat terkena kanker stadium 4.

Kisah Putri pun membuat banyak netizen meneteskan air mata.

Ada kisah lain dari Putri yang rupanya juga belum pernah dia utarakan di media sosial sebelumnya.

Itu adalah kisah saat dia menikmati waktu indah yang sangat singkat ketika Putri menjadi istri dari Reksa.

Kepada reporter Intisari-Online.com, Putri mengatakan, "Setelah menjadi suami saya, memang saya meyakini dia berhati sangat lembut dan gampang menangis jika ada sedikit hal yang menyentuh hati."

"Pernah dengan saya pun jalan kaki membeli gorengan dekat rumah daerah rumah mertua di Cianjur."

"Lalu melihat orang gangguan jiwa dipinggir jalan, dia spontan memberikan gorengan untuk orang yang dia temuinya."


Momen bahagia yang pernah dirasakan oleh Reksa dan Putri.

"Sungguh kagum denga kebaikan-kebaikan suami saya yang tidak terpikirkan oleh orang lain."

"Suami saya meninggal dengan meninggalkan sejuta kenangan, termasuk kenangan dengan teman-temannya yang kadang malah saya baru tahu setelah suami saya meninggal."

"Saya bersyukur suami saya meninggalkan kebaikan di mata banyak orang."

"Semoga suami saya husnul khotimah, amin."




Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==